Senin, 02 Januari 2017

Efektifitas Pelaksanaan Metode Lafzhiyah pada Pembelajaran Terjemah Al-Qur’an (Juz ‘Amma) di Madrasah Diniyah

Efektifitas Pelaksanaan Metode Lafzhiyah pada Pembelajaran Terjemah Al-Qur’an (Juz ‘Amma) di Madrasah Diniyah

Metode mengajar merupakan alat untuk menggerakkan anak agar dapat memanaki bahan anakan.

Guru akan bisa menggerakkan anak dengan baik jika metode mengajar yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan anak, baik secara berkelompok maupun secara individual.

Dalam mengajar, guru tidak perlu memaksa anak untuk bergerak dalam aktifitas belajar menurut acuan dalam metode yang digunakan.

Pemaksaan tidak akan menghasilkan gerak, bahkan akan merusak perkembangan anak.

Guru hendaknya mahir membangkitkan motivasi instrinsik anak.

Penetapan motode dalam melaksanakan proses belajar-mengajar, guru sebaiknya lebih dahulu mempertimbangkan tingkat kepribadian dan penguasannya terhadap suatu metode.

Metode Lafzhiyah termasuk metode dalam pembelajaran Al-Qur’an, penerapannya dilakukan dengan cara pemberian arti terhadap kata demi kata pada susunan ayat Al-Qur’an.

Metode ini dimaksudkan agar siswa lebih mudah memahami dan menghafalkan arti dari ayat-ayat Al-Qur’an, khususnya dalam juz 'Amma.

Melalui metode ini siswa akan mampu mengartikan ayat-ayat Al-Qur’an secara global dalam satu ayat, selain itu siswa juga bias mengetahui arti kosa-kata (lafazh-lafazh) dalam ayat tersebut.

Download File Skripsi


Pemberdayaan Pendidikan Perempuan di Organisasi Fatayat NU

Pemberdayaan Pendidikan Perempuan di Organisasi Fatayat NU

Pengakuan atas pentingnya sebuah organisasi perempuan dalam meningkatkan pendidikan kaumnya, selama ini masih belum terlihat wujud nyata dalam prakteknya.

Semua itu dikarenakan sebuah gerakan sosial membutuhkan kesadaran masa tentang kondisi dan keadaan mereka yang tidak adil.

Perspektif jangka panjang untuk perubahan sosial, mengidentifikasi personal atau kolektif untuk mengimplementasikan perubahan-perubahan yang diinginkan.

Era reformasi yang merupakan tombak baru bagi bangsa Indonesia membuka peluang untuk mengadakan perubahan mendasar disegala bidng termasuk terbukanya peluang yang dapat dimanfaatkan untuk perempuan bagi pengembangan peranan dirinya baik dilingkungan keluarga maupun di masyarakat.

Untuk itu pembangunan kualitas SDM baik melalui kegiata-kegiatan luar sekolah, misalnya organisasi pemerintahan atau non pemerintah (LSM-LSM) maupun melalui program wajib belajar sekolah 9 tahun yang semua itu merupakan kesempatan yang baik untuk masyarakat Indonesia khususnya bagi perempuan Indonesia, untuk mengembangkan potensi dirinya.

Globalisasi informasi, komunikasi, transformasi, dan tekhnologi merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pembangunan pemberdayaan perempuan, informasi perlu dikelola secara profesional dengan mengoptimalkan penggunaan semua media yang telah tersedia.

Sejauh ini organisasi perempuan, yaitu organisasi Fatayat NU, masih dianggap sebagai badan yang kolot dan mampu mempertahankan tradisi serta nilai dan pengaruh percaturan global.
Maka idealnya ia mampu menjadi wadah bagi masyarakat NU kususnya kaum perempuan yang bertujuan dalam meningkatkan sumberdaya perempuan dan menggali potensi perempuan menurut minat dan bakat mereka guna menghadapi tantangan zaman yang semakin pesat.

Download File Skripsi


Penerapan Metode Cooperative Learning dalam Meningkatkan Kerjasama dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII-A MTs Negeri

Penerapan Metode Cooperative Learning dalam Meningkatkan Kerjasama dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII-A MTs Negeri

Guna membangkitkan minat belajar siswa dalam membangun pribadi yang bergotong royong, maka metode Cooperative Learning sangat mendukung siswa agar dapat mengerjakan tugas dari guru dengan pasangan kelompoknya yang mana masing-masing anggota mempunyai rasa tanggung jawab yang diberikan oleh guru.

Dengan penerapan metode ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada peningkatan hasil belajar khususnya peningkatan kemampuan dan sikap siswa dalam bergotong-royong.

Penelitian PTK ini diakhiri dengan saran-saran sebagai berikut :

1) Dalam sistem pengajaran, guru hendaknya menentukan metode yang tepat dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini tentunya harus melihat dan memperhitungkan beberapa aspek, seperti kemampuan guru terhadap metode yang digunakan, alat dan bahan yang digunakan.

2) Dalam aplikasiannya, metode Cooperative Learning hendaknya ditunjang dengan media yang baik dan kegiatan eksperimen karena dapat memberikan pemahaman, penghayatan, dan pengalaman belajar secara langsung terhadap siswa.

3) Metode Cooperative Learning hendaknya dapat diterapkan pada mata pelajaran yang lain.

4) Sebelum melakukan atau melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan metode cooperative Learning ini, guru hendaknya mempersiapkan dengan baik dan mengevaluasi terhadap prosedur yang akan dilakukan agar tidak terjadi kesalahan.

Download File Skripsi


Minggu, 01 Januari 2017

Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran MI

Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam Meningkatkan Proses Pembelajaran MI

Pada saat ini masalah yang dihadapi dunia pendidikan semakin kompleks dan bersifat mendasar.

Lajunya arus perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diikuti oleh industrialisasi yang tak terkendali telah menyebabkan transformasi sosial dan lajunya ilmu pengetahuan serta teknologi justru banyak meresahkan masyarakat.

Oleh karena itu, pendidikan merupakan salah satu jawaban atas semua permasalahan tersebut.

Madrasah sebagai suatu lembaga pendidikan mempunyai kewajiban dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dalam konteks manajemen menurut MBS, berbeda dari manajemen pendidikan sebelumnya yang semua serba diatur dari pemerintah pusat.

Sebaliknya, manajemen pendidikan model MBS ini berpusat pada sumber daya yang ada di sekolah itu sendiri.

Dengan demikian, akan terjadi perubahan paradigma manajemen sekolah, yaitu yang semula diatur oleh birokrasi yang ada di luar sekolah menuju pengelolaan yang bertumpu pada potensi internal sekolah itu sendiri.

Dalam pelaksanaan implementasi MBS untuk meningkatkan PBM tentunya antara komponen yang satu dengan yang lainnya harus mempunyai satu tujuan, yaitu untuk menciptakan PBM yang bernilai guna dan tepat sasaran.

Di antara komponen dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) itu meliputi berbagai aspek yang sangat luas sekali, dalam hal ini seluruh komponen-komponen sekolah itu sendiri, yaitu: manajemen kurikulum dan pengajaran, manajemen tenaga kependidikan, manajemen kesiswaan, manajemen sarana dan prasarana, manajemen hubungan masyarakat, dan manajemen layanan khusus, di mana semua program atau kegiatan yang ada ditujukan agar dapat menciptakan PBM yang nyaman, kondusif, dan menyenangkan.

Download File Skripsi


Pengaruh Hasil Pembelajaran TPQ terhadap Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Pengaruh Hasil Pembelajaran TPQ terhadap Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah

Apa itu TPQ?

Taman Pendidikan Al-Qur'an sering disingkat dengan kata TPQ.

Pada tingkat pendidikan TPQ, anak dipelajari ilmu agama Islam dengan fokus tujuan yaitu agar anak bisa membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar.

Pembelajaran di TPQ ditekankan pada pengenalan huruf Al Qur'an dan kegemaran untuk membaca Al Qur’an.

TPQ memiliki peran yang sangat besar dalam pembentukan kepribadian anak agar mereka bertaqwa kepada Allah serta berbudi luhur.

Berikut ini beberapa tujuan dari pembelajaran di TPQ yaitu :
1) dapat membaca Al Qur’an dengan lancar dan benar sesuai dengan ilmu tajwid,
2) Anak hafal beberapa bacaan surat pendek,
3) Anak hafal beberapa ayat pilihan,
4) Anak hafal beberapa do’a harian,
5) Anak dapat melakukan ibadah dengan baik dan dapat berakhlak mulia dan mempunyai jiwa senang dan semangat dalam Islam.

Penelitian ini diteliti menggunakan pendekatan kuantitatif.

Tempat penelitiannya di tingkat MI atau setara SD.

Data diperoleh dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan angket.

Download File Skripsi